BICARALAMPUNG– Hujan deras yang mengguyur Lampung pada Februari 2024 seolah menjadi bulan yang kelam bagi para petani. Pasalnya, ribuan hektare sawah terancam gagal panen bahkan sudah ada yang dipastikan gagal panen.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung sudah memetakan total luasan sawah yang berisiko terpapar banjir adalah 74.095 hektare.
Pengacara Rakyat Wahrul Fauzi Silalahi, S.H., mengatakan banyak kabupaten di Lampung yang terdampak banjir.
“Dari data yang kami miliki, setidaknya ada 6 (enam) kabupaten yang terdampak banjir seperti Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Barat, Mesuji dan Tulang bawang,” kata Wahrul, Selasa (5/3).
Wahrul Fauzi mempertanyakan komitmen garansi/asuransi yang ada dalam program unggulan Gubernur Lampung.
“Dalam konteks saat ini, Apakah pemprov akan memberikan bibit dan pupuk terhadap petani yang terdampak. Kapan gubernur akan turun melihat lapangan?” ucapnya.
Wahrul juga menjelaskan bahwa banyak petani yang mengeluhkan terkait susahnya mendapatkan pupuk.
“Saya mendapatkan informasi bahwa petani masih kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi,” jelasnya.
“Ada juga petani yang sawahnya baru ditanam dan baru diberi pupuk, lalu terkena banjir. Ini kan perlu segera disikapi?” tambahnya.
WFS kemudian mempertanyakan Program unggulan Kartu Petani Berjaya Gubernur Lampung.
“Tujuan dari program pertani berjaya ini kan untuk kesejahteraan petani, lalu bagaimana realisasinya selama kurang lebih 4 tahun ini?,” ungkap wahrul, mempertanyakan.
Namun hingga saat ini, sepertinya belum ada tanggapan konkret dari Pemprov Lampung terkait solusi untuk para petani. (*)