BICARALAMPUNG– Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah, mengkritisi rencana pembangunan kereta gantung yang diusulkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung. Ia menilai proyek ini tidak seharusnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), mengingat masih banyak masalah mendesak yang lebih membutuhkan perhatian, terutama perbaikan sistem drainase untuk mengatasi banjir.
“Saya tadi di Rajabasa, dan melihat sendiri kondisi drainasenya sangat memprihatinkan. Tidak ada talud, bahkan drainasenya banyak yang menyempit dan tersumbat,” ujar Asroni setelah melakukan pemantauan di wilayah tersebut, Sabtu (22/2/2025).
Menurutnya, mitigasi banjir harus menjadi prioritas utama dibandingkan proyek infrastruktur lain yang belum mendesak.
“Kita harus melihat skala prioritas. Saat ini, warga masih menghadapi banjir akibat buruknya drainase. Ini yang seharusnya diperhatikan dulu sebelum berbicara soal kereta gantung,” tegas Legislator Partai Gerindra ini.
Meskipun tidak menolak sepenuhnya rencana pembangunan kereta gantung, Asroni menegaskan bahwa proyek tersebut sebaiknya hanya dilakukan jika ada investor swasta yang membiayainya, bukan menggunakan dana APBD.
“Kalau ada investor yang mau membangun, silakan. Tapi kalau pakai APBD, sebaiknya jangan,” tambahnya.
Dalam pembahasan dengan anggota Komisi III DPRD Bandar Lampung, Rizaldi Adrian dan Aderly Imelia Sari, Asroni menyampaikan bahwa mereka sepakat agar alokasi anggaran lebih diutamakan untuk perbaikan drainase guna mengurangi dampak banjir yang kerap melanda kota.
Selain menyoroti kebijakan Pemkot, Asroni juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai, karena hal tersebut menjadi salah satu penyebab utama penyumbatan drainase.
“Banyak drainase yang tertutup karena pembangunan rumah yang tidak memperhitungkan sistem drainase. Hal ini harus menjadi perhatian pengembang dan pemerintah agar masalah banjir tidak semakin parah,” pungkasnya.
Selain melakukan tinjauan langsung ke lokasi banjir, Asroni juga membagikan makanan kepada warga terdampak banjir Bandar Lampung. (*)