Petani Dibuat Resah, Harga Singkong Di Lampung Timur dan Tulang Bawang Barat Terjun Bebas

BICARALAMPUNG– Sepekan terakhir, harga singkong di beberapa daerah di Provinsi Lampung mengalami penurunan tajam yang memicu keresahan di kalangan petani. Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Lampung Timur menjadi dua daerah yang kini tengah bergejolak akibat anjloknya harga komoditas tersebut.

 

Anggota DPRD Provinsi Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi, menegaskan bahwa kondisi petani singkong di provinsi ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. “Dari berbagai data dan informasi yang saya terima, kondisi petani singkong kita membutuhkan respons cepat atas anjloknya harga singkong ini,” ujar Wahrul pada Selasa, 10 Desember 2024.

 

Wahrul menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung harus segera mengambil langkah konkret untuk mengendalikan harga singkong demi kesejahteraan petani. “Pj. Gubernur dan dinas terkait harus segera turun tangan mengintervensi harga komoditas singkong yang terus merosot. Pj. Gubernur harus memanggil semua pihak terkait untuk mencari solusi bersama,” tegasnya.

 

Kondisi harga singkong saat ini, menurut Wahrul, sangat memberatkan para petani. Harga singkong yang sebelumnya mencapai Rp 1.750 per kilogram kini turun menjadi Rp 1.300 per kilogram, dengan potongan-potongan lainnya yang semakin menambah kerugian petani. “Dengan harga yang sudah turun drastis, petani singkong tidak bisa lagi mendapatkan keuntungan, bahkan mereka cenderung merugi karena tidak dapat menutup biaya produksi,” ujarnya.

 

Wahrul juga berharap agar pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, segera memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini. “Saya berharap kondisi petani singkong di Provinsi Lampung segera mendapatkan perhatian serius dan menjadi fokus utama bagi semua pihak terkait. Semoga harga singkong segera membaik,” harapnya.

 

Penurunan harga singkong yang tajam ini telah memberikan dampak buruk bagi ekonomi petani, terutama di daerah-daerah yang bergantung pada komoditas ini. Dengan intervensi yang cepat dan langkah nyata dari pemerintah, diharapkan kesejahteraan petani singkong bisa terjaga. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *